Keterangan 2 Ahli "Memperkokoh" Posisi Ira Ua Tidak Terlibat Langsung



Dua Ahli Dalam Sidang Kasus Penkase Yang Dapat "Memperkokoh" Ira Ua Bukan Pelaku

1. Ahli atau Dokter Forensik Rumah Sakit Titus Ully
Sidang lanjutan kasus Penkase atau perkara Randy Badjideh pada Selasa, (14/06/2022) kembali digelar di PN Kota Kupang. Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan dokter ahli forensik, yakni AKBP dr. Edi Hasibuan, sebagai tim forensik rumah sakit Bhayangkara, Titus Ully Kupang.


Di depan hakim, Jaksa dan para Penasehat hukum Randy Badjideh, dr. Edi menerangkan hasil pemeriksaannya terhadap kedua korban pada 30 Oktober 2021 silam. Edi melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap jenazah korban.


Pemeriksaan luar terhadap janazah Astrid Manafe
Menurut Edi, dari pemeriksaan luar terhadap janazah Astrid Manafe, banyak terdapat luka dan memar. seperti dilansri dari Kupangterkini.com, ada memar di mulut, puncak kepala dan di bagian leher dengan ukuran panjang 10 cm lebar 6 cm. Sedangkan memar pada puncak kepala memiliki ukuran panjang 2,5 cm serta lebar 2 cm.

Selain itu, didada Astrid juga ada memar ukuran 2,5 cm lebar 2 cm dan ujung jari ada kebiruan kehitaman menandakan orang kekurangan oksigen.

Ada pula luka memar pada paha kanan bagian bawah depan dan punggung kaki. Menurut ahli, saat dicekik korban melakukan perlawanan dengan menendang – nendang jadi kemungkinan lukanya didapat dari itu.

Pemeriksaan dalam jenazah
Sedangkan hasil pemeriksaan dalam jenazah, ada resapan darah pada puncak kepala. Juga pada leher bagian dalam ada resapan darah, tenggorokan juga ada resapan darah, kemungkinan cekikan itu sangat kuat tapi yang pasti bukan tali.


Cairan Dan Bau Amis Di Mobil Randy Bukan Darah Korban
Yang menarik adalah soal cairan dan bau amis dalam mobil Rush yang digunakan oleh Randy. Selama ini, isu yang berkembang adalah bau amis dalam mobil Randy bersumber dari darah kedua korban.

Namun, Edi menjelaskan bahwa tidak mungkin ada darah yang merembes di mobil, karena korban mati lemas. Menurut Edi, kedua korban mati lemas, maka dipastikan tidak ada darah yang bisa keluar dari pembuluh darah. Jadi, diperkirakan Edi, yang merembes ke mobil itu bukan darah tetapi bisa jadi cairan pada tubuh korban karena penguapan.


2. Ahli IT Yang Periksa HP Ira Ua dan Randy, Serta saksi-saksi

Sidang kasus Penkase, yakni kasus pembunuhan Astri dan anak Lael Maccabee kembali digelar di Pengadilan Negeri Kupang, Senin 13 Juni 2022. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan salah satu saksi ahli IT dalam persidangan tersebut.


BACA JUGA: 


Sejumlah fakta terungkap ke publik, diantaranya, soal HP terdakwa Randy Badjideh dan istrinya Ira Ua yang kini juga sebagai tersangka. Saksi ahli tersebut bernama Yohanes Suban. 

 

BACA JUGA:


Yohanes membeberkan bahwa ia pernah memeriksa 12 unit HP milik orang-orang yang dianggap ada hubungan dengan pelaku kasus Penkase. Namun, Yohanes hanya intensif memeriksa enam HP, yakni HP milik Randy dan istrinya, Arca, Bayu, Santy Mansula, Sonia Tulle dan Nastuti. 

 

BACA JUGA:


“Sebenarnya saya periksa 12 HP. Tetapi yang diperiksa secara intens itu hanya enam HP. Yaitu Randi dan istrinya, Santi, Arca, Nastuti dan Sonia Tule,” ujar Yohanes Suban.

 

BACA JUGA:


Hanya Dua Nomor HP Yang Ikut Dalam Mobil Dapat Meringankan Ira Ua

Fakta lain yang terungkap adalah, masih menurut saksi ahli, Yohanes Suban,berdasarkan bukti GPS, terdapat dua nomor yang ikut dalam mobil yang dikendarai Randy. Yaitu nomor HP milik korban, Astrid Manafe, dan nomor HP milik terdakwa, Randy Badjideh. Sebab, ketika mereka (dua nomor HP) lewat dan ada pemancar, maka disana dapat terpantau keberadaan HP yang mereka miliki. 

Artinya, secara tidak langsung, keterangan ahli ini menjelaskan bahwa yang berada dalam mobil hanya Ate dan Randy. Tidak ada orang lain seperti banyak beredar selama ini. Dengan demikian, dapat meringankan hukuman bagi Ira ua.


BACA JUGA:


Meski demikian, Yohanes tidak menyimpulkan apapun soal hasil pemeriksaan yang ia lakukan, sebab, hasil itu ia serahkan ke penyidik untuk diselidiki lebih lanjut.


BACA JUGA:


HP Ira dan Randy Sudah Di-reset 
Sebagaimana dilansir dari koranntt.com, menurut Yohanes, dari sekian HP yang diperiksa, semuanya dalam keadaan normal. Hanya dua unit HP yang sudah direset atau dikembaikan ke pengaturan pabrik alias di-reset.


Meski demikian, ia menerangkan bahwa tidak mengetahui secara pasti kapan kedua HP tersebut di-reset. Tetapi kedua HP tersebut diaktifkan lagi tepat pada tanggal 2 September 2021. 

 

BACA JUGA:



Artinya, HP diaktifkan kembali, 5 hari setelah korban dibunuh. Patut diduga, ada upaya hilangkan jejak oleh Randy.

“Yang reset itu hanya HP milik terdakwa dan tersangka. Kalau yang reset full itu Randy, reset back up itu Ira. Tanggalnya berapa kita tidak tahu. Tetapi kalau dilihat dari setelah reset dan aktif lagi itu mulai tanggal 2 Sepetember,” ungkap Yohanes Suban.


BACA JUGA:


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel