Ketika Kabid Humas Polda NTT Ditipu Oleh Anggotanya, Lalu Lakukan Siaran Pers

 


Berita dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap seorang warga bernama Gerson Lata (49) di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua NTT, viral di media sosial. 

Diketahui bahwa oknum polisi yang menjabat sebagai Kapospol berinisial LR alias Lifron di Kecamatan Raijua menganiaya seorang bapak. Dikisahkan oleh warganet bahwa oknum tersebut menganiaya korban karena korban buat keributan setelah minum mabuk. Hal itu mengakibatkan korban terluka parah di bagian wajah hingga dirawat di rumah sakit. 

Kabid Humas Polda NTT Kena Tipu dari anggotanya
Namun, berita miring terhadap kelakuan anggotanya itu dibantah oleh Kabid Humas Polda NTT. Menurut Kabid Humas, warga yang terlukan itu bukan dianiaya oleh anggotanya, melainkan karena warga tersebur terjatuh dan menyebakan luka di pelipis dan bengkak di wajah.  Hal itu disampaikan kabid Humas Polda NTT ketika diwawacara oleh jurnalis Kupangterkini.com. Lihat Keterangannya.

Artinya, Kabid Humas Polda NTT ditipu oleh anggotanya sendiri, yakni LR alias Lifron. Sebab apa yang disampaikan Kabid Humas itu tidaklah benar. Yang benar adalah LR menganiaya korban hingga dilarikan ke rumah sakit. 
Sungguh memalukan, seorang Kabid Humas bisa ditipu anggotanya. 


Kronologi Yang Sebenarnya: Penganiayaan warga Raijua Oleh Polisi
Kronologi Kejadian Menurut Saksi-saksi Di TKP
Dikutip dari informasi dari sumber yang terpercaya dan juga beredar di media sosial, faktanya tidak seperti yang Kabid Humas Sampaikan. 
"KRONOLOGIS YANG BENAR DIBALIK PEMUKULAN SAUDARA GERSON LATA.
Sebenarnya, yang dipukul kapospol itu bukan cuman 1 orang. Tetapi 2 orang.
Ada cerita yang beredar bahwa gerson lata dipukul karena mabok dan buat keributan di tempat acara. ITU CERITA TIPU2 FERSI KAPOSPOL.
Waktu Kapospol datang, entah dari mana, langsung memukul salah seorang warga atas nama Tepe sebanyak 2 kali, sampai terjatuh, pada saat pemukulan, korban yang gerason lata atau yg lagi viral, sedang duduk diam2 disamping panitia perayaan Hut RI. Bahkan semua saksi tau kalau Gerson lata sama sekali tidak buat keributan. Saksi yang dimaksud (Mola pegawai kelurahan, dino, domi Uly binu, juan, boby tude haba, dan masih banyak lagi). Gerson lata dipukul pada saat dia hendak jalan pulang, dia dihadang Kapospol dan langsung memukul korban. Sampai terjatuh. Dan akhirnya anak2 yang ada disekitar situ pun langsung mellerai. Dan korbanpun langsung dibawa oleh teman2nya kerumah sakit untuk pengobatan. Termasuk jahit luka akibat pemukulan.
Kemudian paginya kapospol dan babinsa pergi kerumah korban untuk meminta maaf. Akhirnya korbanpun terima karena mau laporpun tidak tau lapor kemana. Karna di pulau itu polisi hanya lifron sendiri. seba pun butuh biaya karna langgar laut dan yang pukulpun polisi.
Setelah itu siangnya kapospol(lirfon pelaku) bersama babinsa pergi kerumah korban lagi untuk menjemput korban untuk menandatangani surat pernyataan yg ditulis oleh pelaku sendiri. Malamnya pelaku(lifron) kerumah korban lagi untuk mengantar kopian dari surat pernyataan korban. Dan tadi pagi pelaku(lifron) kerumah korban lagi untuk membawa korban ke kosnya untuk foto bersama. Agar masyarakat tau bahwa lifron sudah meminta maaf. 
Catatan.ini bukan pertama oknum polisi tersebut buat seperti ini. Karna sudah berulang kali. Hanya mau lapor kemana ? sedangkan disana lifron sendiri yang menjadi polisi. 
Tolong di tanyakan juga kepada masyarakat atas perjudian yang di buka lifron di sana dengan pungutan kepada masyarakat yang hadir". 


Polda NTT Diduga Lakukan Pembohongan Publik Soal Anggotanya Yang Aniaya Warga Di Raijua

Polda NTT Diduga Lakukan Pembohongan Publik Soal Anggotanya Yang Aniaya Warga Di Raijua. Demikian disampaikan Perhimpunan Mahasiswa Asal Sabu (Permasa) dan Perhimpunan Mahasiswa Asal Raijua (Himara) dalam Konferensi Pers PERMASA-Kupang  dan HIMARA-Kupang pada tanggal 24 Agustus 2022. Menurut Ketua permasa, Kabid Humas Polda NTT diduga melakukan Pembohongan Publik Terkait Dugaan Penganiayaan yang di lakukan oleh Bripka LR Kepada Warga Sipil di Sabu Raijua. 

Polda NTT dinilai membela anggotanya dengan cara menutupi tindakan kekerasan terhadap korban, lalu menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai fakta ke publik. Berikut ini, Link berita konferensi Pers Permasa dan Himara Kupang. Klik DIsini atau langsung ke: https://youtu.be/0VA4XR08GB8

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel