Dikala Ketua Sinode GMIT Bicara Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Di Luar Negeri, Justru Vikarisnya Perkosa Puluhan Anak Di Kampung Sendiri
Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan kembali lagi terjadi di NTT. Hal itu terjadi ditengah giatnya para pemerhati perempuan dan anak untuk menghentikan kekerasan itu.
Salah satu perempuan yang suara nyaring menentang kekerasan perempuan dan anak adalah ketua Sinode GMIT, Mery Kolimon. Tapi mirisnya, Dikala Ketua Sinode GMIT Bicara Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Di Luar Negeri Justru Vikarisnya Perkosa Puluhan Anak Di Kampung Sendiri.
BACA JUGA:
Mery Kolimon di sana sebagai pemateri. salah satu isu yang diangkat adalah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang harus dihapuskan.
Namun, pada saat yang sama juga, kasus Vikaris GMIT, bernama Sepry Ayub Snae melakukan pemerkosaan terhadap puluhan anak di Alor mengemuka ke publik.
BACA JUGA:
Tantangan Untuk GMIT
Sebagai lembaga yang menaungi para pendeta yang menyampaikan suara Tuhan di bumi, Tentu kasus di Alor itu jadi tantangan berat bagi Sinode GMIT untuk melakukan evaluasi semua proses seleksi calon pendetanya. Bukan tidak mungkin, jemaat di kampung akan menjadi anti pati saat menerima vikaris GMIT di desa-desa kalau kejadian seperti ini terus terjadi.
BACA JUGA: