Life Raft Cantika 77 Tak Dibuka Untuk Penyelamatan, ABK Lalai Atau Tak Paham?
Tragedi terbakarnya Kapal Cepat Cantika 77 yang berangkat dari Kupang ke Alor, korban terus berjatuhan. Hingga tanggal 27 Oktober 2022, korban yang meninggal sudah 18 orang. Sementara yang selamat sudah lebih dari 300 orang, padahal dalam manifes penumpang kapal hanya 226 orang.
Daripada itu, banyak yang kurang beres dalam tragedi ini dan terus menjadi perhatian publik. Mulai dari jumlah penumpang yang tidak sesuai dengan manifes, banyak penumpang yang tidak kebagian jaket pelampung, hingga penerapan SOP Penyelamatan oleh ABK.
Khusus SOP penyelamatan, publik menyoroti liferaft yang tidak dibuka oleh ABK. Sebagai informasi, Liferaft adalah sebutan untuk perahu karet dengan tenda pelindung dan dilengkapi obat-obatan, perbekalan makanan dan minuman untuk keadaan darurat. Bahkan liferaft dilengkapi beberapa benda untuk memberi tanda signal, dan alat-alat keselamatan lainnya.
Hal itu, terlihat dalam vidio ketika kapal sudah hangus setengah, liferaft itu masih tersimpan rapih pada tempatnya. Seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Sehingga, publik menduga, ABK yang kerja di kapal itu tidak dibekali dengan keterampilan penyelamatan sebagaimana seharusnya dimiliki oleh ABK. Sehingga, mereka tidak menerapkan SOP Penyelamatan darurat ketika kapal sudah terbakar.