Nono Dan 5 Anak Jenius Lainnya Sedang Dilatih Khusus Di Sekolah Milik Luhut

Nono Dan 5 Anak Jenius Lainnya Sedang Dilatih Khusus Di Sekolah Milik Luhut Binsar Panjaitan. Nono dari Buraen, kabupaten Kupang NTT, bersama Carren Nathania dari Tapanuli Utara, Alena dari Dairi, Teguh Pria dari Tapanuli Selatan, Kayla dan Azhalia dari Bitung. Anak-anak hebat ini akan mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 8 bulan ke depan di IT DEL. Tujuan jangka pendeknya adalah mempersiapkan mereka untuk ikut dalam Olimpiade Matematika tingkat Asia yang akan digelar bulan November mendatang. Tujuan jangka panjangnya tentu mempersiapkan kualitas terbaik bonus demografi yang dimiliki negeri ini agar tidak hanya sekedar mendapatkan apresiasi saja, tetapi juga punya masa depan yang cemerlang.


BACA JUGA:


Hal itu sampaikan langsung oleh Luhut melalui postingan di akun resminya. Berikut postingan Luhut Selengkapnya.

"Sebelum menjuarai International Abacus World Competition 2022, tidak ada yang tahu siapa Nono. Bocah berusia 8 tahun asal Kupang, NTT ini menjadi buah bibir setelah berhasil mengerjakan 15.201 dokumen dan mengalahkan 7.000 peserta lain dari seluruh dunia dalam ajang International Abacus World Competition 2022. Nono adalah salah satu dari sekian banyak anak Indonesia yang berhasil mempraktikkan metode pembelajaran matematika GASING dari Profesor Yohannes Surya. Selama satu tahun lebih, Nuryati, Ibunda Nono mengajari konsep-konsep matematika yang ia pelajari dahulu dari Prof. Yohannes sampai anak itu menyukai matematika. Prof. Yohannes sempat menjelaskan kepada saya bahwa Metode GASING ini adalah metode belajar yang berfokus kepada penguasaan konsep matematika dari dasar sampai lanjut sehingga membuat anak-anak dapat menguasai matematika dan fisika lewat cara yang Gampang, Asyik, dan Menyenangkan. 

BACA JUGA:

Setelah mendapatkan penjelasan dari Prof. Yohannes tentang metode GASING, saya melaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan puji syukur beliau merestui pengembangan metode GASING agar diterapkan di beberapa daerah dengan menyiapkan pusat-pusat pelatihannya seperti yang kami lakukan di IT Del. Para siswa akan diambil dari setiap kabupaten, dengan kriteria pemilihan berdasarkan nilai dan hasil terbaik dalam bidang matematika dan fisika dimulai dari kelas 5 sekolah dasar. Melalui program ini, diharapkan nilai Hasil Program Penilaian Pelajar (PISA) Indonesia yang saat ini masih jauh dibawah rata-rata bisa lebih ditingkatkan lagi.

Ditengah kesibukan dalam persiapan F1H2O, malam tadi saya bertemu dengan Nono bersama Carren Nathania dari Tapanuli Utara, Alena dari Dairi, Teguh Pria dari Tapanuli Selatan, Kayla dan Azhalia dari Bitung. Anak-anak hebat ini akan mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 8 bulan ke depan di IT DEL. Tujuan jangka pendeknya adalah mempersiapkan mereka untuk ikut dalam Olimpiade Matematika tingkat Asia yang akan digelar bulan November mendatang. Tujuan jangka panjangnya tentu mempersiapkan kualitas terbaik bonus demografi yang dimiliki negeri ini agar tidak hanya sekedar mendapatkan apresiasi saja, tetapi juga punya masa depan yang cemerlang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel